Sabtu, 16 Juni 2012

Nasi Pecel Khas Madiun... Muantap!!!!!

Nasi Pecel adalah kuliner khas Madiun yang menyajikan cita rasa khas dengan bumbu kacang. Meski sajiannya terbilang sederhana namun rasanya cukup familiar dengan lidah Indonesia

 Berbicara nasi pecel, orang pasti langsung menunjuk Madiun, Jawa Timur. Di Kota ini, terdapat banyak penjual nasi pecel dengan kekhasan masing-masing dan rasanyaaa.... pasti beda.

Jika anda berkunjung ke Madiun, belum lengkap jika belum mencicipi makanan khas kota ini, Nasi Pecel. Penjual nasi pecel akan mudah dijumpai di setiap sudut kota. Mulai yang berkelas lesehan hingga restoran menengah ke atas.
Namun, jika anda menginginkan nasi pecel yang terkenal dan menjadi rujukan banyak orang, datanglah ke Jalan HOS Cokroaminoto. Di jalan yang hanya berjarak 200 meter dari alun-alun kota ini terdapat sentra penjual nasi pecel yang sudah puluhan tahun berjualan.

Setidaknya ada tiga warung nasi pecel di jalan itu yang selalu menjadi rujukan banyak orang untuk menyantap nasi pecel. Ketiga warung itu adalah Nasi Pecel Pojok, Bu Wirkabul, dan Depot 99. Ketiga penjual nasi pecel itu sudah berpengalaman.
Maklumlah, pekerjaan itu dilakoni turun-temurun. Bayangkan saja, mereka berjualan sejak tahun 1960-an. Dan hal yang membuat mereka bertahan antara lain mutu yang tetap dijaga, terutama bumbu pecelnya.

Cita Rasa Tersendiri Khas Setiap Penjual
Saking terkenalnya, sampai-sampai setiap liburan panjang, seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, rata-rata warung nasi pecel di Jalan Cokroaminoto itu selalu penuh pengunjung. Kalau lagi ramai, tidak mudah mendapatkan meja. Saat liburan panjang para penjual nasi pecel legendaris ini bisa menghabiskan sampai 30 kilogram sambal pecel dalam sehari.

Uniknya, ketiga warung itu tidak menawarkan rasa yang sama. Meskipun bahan bumbu pecel sama, yaitu kacang tanah, cabai, bawang, dan jeruk purut, ternyata masing-masing warung menyajikan bumbu yang berbeda. Rupanya perbedaan itulah yang bisa memikat pelanggan. Pembeli juga bisa meminta bumbu yang pedas sekali atau tidak pedas.


Nah, kalau ke Madiun, anda tidak usah repot. Sejak pukul 07.00, banyak warung sudah buka. Selepas pukul 18.00, malah lebih banyak lagi penjual nasi pecel. Bahkan hingga pukul 24.00, masih ada warung yang buka. Harga juga dijamin murah. Satu porsi nasi pecel hanya Rp 3.000-Rp 3.500. Murah kan? Kalau mau lauk seperti ayam, telur, empal, atau tempe, ya pastilah tambah lagi uangnya.
sekedar untuk referensi para pecinta kuliner khas madiun ini ada beberapa tempat yang wajib untuk dicoba.

Warung Nasi Pecel Di Madiun :

Nasi Pecel Warung Pojok : Letaknya di Jl.HOS.Cokroaminoto tepat di perempatan Jl.Progo n Jl.Ringin (sebelum SD Santa Maria), Komplit dengan berbagai macam lauk dan sayur.

Nasi Pecel Bu Mandung (bukanya malam hari, warung tenda): Di Jl.HOS.Cokroaminoto, persis depan SD. Santa Maria (kanan jalan), selain Nasi Pecel, tersedia juga Nasi Rawon dll.

Nasi Pecel Bu Maliki (bukanya malam hari , warung lesehan): Di Jl.HOS.Cokroaminoto, depan SD.Sleko, setelah Fire Discotique, sebelah kiri jalan, sambel pecelnya agak manis, nyaman di lidah, lauknya lumayan komplit pokoknya yummy banget dah...!
Nasi Pecel Mbah War (Bukanya hanya pagi hari jam 6 - 1/2 9) Jl.HOS.Cokroaminoto, perempatan Jl.Citandui sebelah pojok kanan jalan (warung tenda kecil) Sebenernya ni Nasi pecel enak juga, sayang buka nya terlalu singkat, sambalnya kental dan enak, kulupannya juga komplit, ada perkedel dan empal goreng, paling enak dimakan pincuk (disarankan beli jam 6 pagian)

Nasi Pecel Edy : Jl.Musi, sambal pecelnya khas, lauk dan sayurnya komplit

Nasi Pecel Rahayu : Jl. H.A. Salim (buka cuma malam hari), letaknya dekat Apotek Jatim Farma, warung tenda, Lauk dan sayurnya komplit, sambel pecelnya juga khas, Enak banget deh pokoknya!

Nasi Pecel Mbak Eni : Jl. Barito (persis dekat perempatan Jl.Barito - Jl. Citandui): Jualnya hanya pagi hari, ada Nasi Rawon juga, ada lumpia, lauknya komplit, sambal pecelnya kental dan sedap.
Nasi Pecel Mbak Pur :  Jl. Gajah mada (Depan STM 17-winongo madiun) nasinya yang wangi dan sambel yang gurih,mantap di nikmati selagi panas.

Rabu, 13 Juni 2012

Benteng Pendem, Ngawi Jawa Timur

Benteng Pendem (Ngawi)



Benteng Pendem atau disebut juga sebagai Benteng Van Den Bosch dibangun pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1839 – 1845 dengan nama Font Van Den Bosch . Terletak di Kelurahan Pelem , Kecamatan Ngawi wisata sejarah ini mudah dijangkau dengan alat transportasi karena letak dekat dengan pusat kota Ngawi 




 

alon-alon kota madiun

  Alun-alun Madiun lumayan juga sebagai tempat tongkrongan apalagi anak-anak muda yang gemar namanya mencari tempat ngobrol sambil menyantap hidangan berbiaya murah dan tentu juga akan menggairahkan perekonomian rakyat kecil. Tapi lebih dari itu jangan sampai merusak tanaman, ketertiban dan keindahan Alun -alun dan sekitarnya loo teman-teman :D



  Ikon pusat Kota Madiun ini dilengkapi dengan taman kota dan lapangan serta tengahnya terdapat sebuah kapal terbang milik AURI. 

Di sebelah selatan alun-alun terdapat sebuah patung kolonel Marhadi :


Di sebelah timur ada Presiden Plasa, yang merupakan mall tertua di kota Madiun. Mungkin sekarang sudah beralih menjadi toko handphone :


Di sebelah barat terdapat Masjid Agung yang merupakan masjid terbesar di kota ini dan walikota Madiun sering sholat disini lo teman-teman :



Di sebelah utara terdapat pemerintah kabupaten madiun dan ada juga bioskop "Arjuna" yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan filmnya yang terlalu vulgar : 

  So, bagi teman-teman yang mau menghabiskan waktunya di kota Madiun ini monggo mampir ke alun-alunnya. Pasti asyik deh.